Jika bertanya masa kecilku dulu kayak apa? Warnanya pasti campur aduk kayak gado-gado. Aku orangnya minderan, pertama karena punya tampang pas-pasan, rambut keriting dan bernama Endang. Punya nama Endang selalu jadi bahan ejekan teman-teman. Karena aku sering dipanggil Endang "NDUT" dan aku sangat membenci panggilan itu.
Yang kedua karena aku berambut keriting, aku terlahir dengan paras berbeda tidak seperti kakak yang berwajah malaikat. Kakakku cantik banget, feminim, pinter dandan, sementara aku ini tomboy. Kadang aku iri dengan kakak yang punya banyak kelebihan, waktu kecil kakak lebih suka mendadani tetangga dari pada aku.
Yang ketiga, waktu TK aku ini orangnya item. Sering dibully karena bapakku bekerja sebagai tukang kayu. Aku gak punya teman, temanku hanya satu, namanya Hera, dia pun juga anak buangan karena punya penyakit kulit yang membuatnya dijauhi teman-teman. Kata Bunda aku itu anaknya cerdas, cuman males belajar. Waktu TK dan SD gak pernah dapat nilai menggambar lebih dari 6. Aku payah kalau soal gambar, tapi aku jago bahasa Inggris. Tahu sendiri kan bahasa Inggrisnya anak kecil kayak apa, tapi lumayannya aku udah bisa nyanyi Uptown Girlnya Westlife meski liriknya belepotan.
Na .. na ..na .. uptown gel, gitu. Kakak gue sih yang ngajarin gak bener.
Aku terlahir sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Kakaku yang pertama bernama Wigati artinya penting, yang kedua bernama Nur yang berarti cahaya. Sementara aku Endang? Wuih apa ada artinya gitu, itu sebabnya aku dulu sangat membenci namaku.
Masa SDku gak ada yang berwarna, aku masih menerima pembullyan teman-teman, gak pernah dapat rangking, hingga gak punya teman bermain. Aku pernah terkena penyakit kuning, penyakit di mana kaki, tangan, wajah dan tubuhku semuanya kuning, termasuk air seniku. Aku menjalani perawatan selama beberapa bulan, tapi anehnya ini penyakit dengan makanan enak sepanjang sejarah masa kecilku. Gimana gak enak? aku harus makan hati tiap hari, minumnya harus syrup. Beuh jaman dulu sirup itu mahal Men.
Ketika SMP tiba-tiba saja Tuhan memberiku keajaiban, sebenarnya ini usaha kakakku juga sih, Kakak Nur yang menggemblengku habis-habisan buat belajar. Dan When you believe, miracle is coming. Pas kelas 1 SMP semester pertama aku mendapatkan peringkat kedua dari 40 siswa. Sumpah aku gak percaya banget, bagaimanapun jika tampangku pas-pasan setidaknya ada yang bisa kubanggakan. Rangking tersebut berlanjut hingga SMA, aku selalu menduduki peringkat 3 besar yang lebih sering mendapat peringkat pertama.
Aku selalu menganggap kecerdasan itu titipan, jadi tiap ditanya aku pinter gimana pasti jawabnya cuman titipan kok. Sejak SMA aku suka menulis dan tertarik dengan dunia jurnalistik, pernah pas SMA aku nulis novel di sebuah buku yang kemudian dibaca teman-teman sekelas. Namun bakat menulisku sempat kuabaikan karena bekerja di sebuah pabrik. Hampir 5 tahun gak menulis aku mencoba peruntunganku dengan mengikuti Event, aku gagal berkali-kali hingga akhirnya ada beberapa naskahku yang nyangkut di beberapa Event. Hingga kini ada beberapa karyaku yang sudah menjadi buku.
Ajaib, dari sebuah pena aku mulai menghasilkan sesuatu. Aku mulai kenal banyak orang lewat hobi menulis, banyak belajar dan dapat banyak pengalaman. Aku juga mulai aktif ngeblog, karena aktivitas inilah aku mulai mempunyai kepercayaan diri. Aku yang dulunya selalu malu kalau di foto karena punya tampang pas-pasan, sekarang malah peduli amat apa kata orang. Dari waktu ke waktu aku bersyukur dan aku mulai mempelajari banyak hal, seharusnya kita tidak perlu malu dengan apa yang diberikan Tuhan, karena pasti Tuhan memberikan yang terbaik.
Dari hobiku menulis saat ini aku menjadi Editor di sebuah penerbit Ae Publishing. Jika flashback ke belakang. Gara-gara nama aku dibully, tapi berkat nama itu pula aku bisa seperti sekarang. Namaku itu ada artinya ternyata, Endang berarti: Berasal dari keluarga bangsawan, indri artinya cantik, dan astuti artinya terpuji. Subhanallah, aku sempat membenci nama yang sangat indah yang pernah orang tuaku berikan. Sekarang aku bisa mensyukuri semuanya, bahwa kekurangan diberikan Tuhan bukan untuk dirutuki tapi itu sebenarnya adalah kelebihan yang masih tersamarkan.
Terima Kasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan komentar, follow my google+ @adindazetya twitter @queenlionade facebook: Endang Indri Astuti.
"Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Pena Cinta First Giveaway"
![]() |
Ini foto saya waktu masih kecil, yang kanan ya :) |
Yang kedua karena aku berambut keriting, aku terlahir dengan paras berbeda tidak seperti kakak yang berwajah malaikat. Kakakku cantik banget, feminim, pinter dandan, sementara aku ini tomboy. Kadang aku iri dengan kakak yang punya banyak kelebihan, waktu kecil kakak lebih suka mendadani tetangga dari pada aku.
Yang ketiga, waktu TK aku ini orangnya item. Sering dibully karena bapakku bekerja sebagai tukang kayu. Aku gak punya teman, temanku hanya satu, namanya Hera, dia pun juga anak buangan karena punya penyakit kulit yang membuatnya dijauhi teman-teman. Kata Bunda aku itu anaknya cerdas, cuman males belajar. Waktu TK dan SD gak pernah dapat nilai menggambar lebih dari 6. Aku payah kalau soal gambar, tapi aku jago bahasa Inggris. Tahu sendiri kan bahasa Inggrisnya anak kecil kayak apa, tapi lumayannya aku udah bisa nyanyi Uptown Girlnya Westlife meski liriknya belepotan.
Na .. na ..na .. uptown gel, gitu. Kakak gue sih yang ngajarin gak bener.
![]() |
belum bermetamorfosis :0 |
Aku terlahir sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Kakaku yang pertama bernama Wigati artinya penting, yang kedua bernama Nur yang berarti cahaya. Sementara aku Endang? Wuih apa ada artinya gitu, itu sebabnya aku dulu sangat membenci namaku.
Masa SDku gak ada yang berwarna, aku masih menerima pembullyan teman-teman, gak pernah dapat rangking, hingga gak punya teman bermain. Aku pernah terkena penyakit kuning, penyakit di mana kaki, tangan, wajah dan tubuhku semuanya kuning, termasuk air seniku. Aku menjalani perawatan selama beberapa bulan, tapi anehnya ini penyakit dengan makanan enak sepanjang sejarah masa kecilku. Gimana gak enak? aku harus makan hati tiap hari, minumnya harus syrup. Beuh jaman dulu sirup itu mahal Men.
Ketika SMP tiba-tiba saja Tuhan memberiku keajaiban, sebenarnya ini usaha kakakku juga sih, Kakak Nur yang menggemblengku habis-habisan buat belajar. Dan When you believe, miracle is coming. Pas kelas 1 SMP semester pertama aku mendapatkan peringkat kedua dari 40 siswa. Sumpah aku gak percaya banget, bagaimanapun jika tampangku pas-pasan setidaknya ada yang bisa kubanggakan. Rangking tersebut berlanjut hingga SMA, aku selalu menduduki peringkat 3 besar yang lebih sering mendapat peringkat pertama.
![]() |
Masa jadul, masih katrok ya? |
Aku selalu menganggap kecerdasan itu titipan, jadi tiap ditanya aku pinter gimana pasti jawabnya cuman titipan kok. Sejak SMA aku suka menulis dan tertarik dengan dunia jurnalistik, pernah pas SMA aku nulis novel di sebuah buku yang kemudian dibaca teman-teman sekelas. Namun bakat menulisku sempat kuabaikan karena bekerja di sebuah pabrik. Hampir 5 tahun gak menulis aku mencoba peruntunganku dengan mengikuti Event, aku gagal berkali-kali hingga akhirnya ada beberapa naskahku yang nyangkut di beberapa Event. Hingga kini ada beberapa karyaku yang sudah menjadi buku.
![]() |
Cerpen saya I Am Retopus menjadi juara ketiga dalam buku ini |
Ajaib, dari sebuah pena aku mulai menghasilkan sesuatu. Aku mulai kenal banyak orang lewat hobi menulis, banyak belajar dan dapat banyak pengalaman. Aku juga mulai aktif ngeblog, karena aktivitas inilah aku mulai mempunyai kepercayaan diri. Aku yang dulunya selalu malu kalau di foto karena punya tampang pas-pasan, sekarang malah peduli amat apa kata orang. Dari waktu ke waktu aku bersyukur dan aku mulai mempelajari banyak hal, seharusnya kita tidak perlu malu dengan apa yang diberikan Tuhan, karena pasti Tuhan memberikan yang terbaik.
![]() |
Setelah metamorfosis cukup panjang pasca krisis percaya diri |
Dari hobiku menulis saat ini aku menjadi Editor di sebuah penerbit Ae Publishing. Jika flashback ke belakang. Gara-gara nama aku dibully, tapi berkat nama itu pula aku bisa seperti sekarang. Namaku itu ada artinya ternyata, Endang berarti: Berasal dari keluarga bangsawan, indri artinya cantik, dan astuti artinya terpuji. Subhanallah, aku sempat membenci nama yang sangat indah yang pernah orang tuaku berikan. Sekarang aku bisa mensyukuri semuanya, bahwa kekurangan diberikan Tuhan bukan untuk dirutuki tapi itu sebenarnya adalah kelebihan yang masih tersamarkan.
![]() |
Bersama para Blogger, semenjal ngeblog jadi gaul :) |
Terima Kasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan komentar, follow my google+ @adindazetya twitter @queenlionade facebook: Endang Indri Astuti.
"Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Pena Cinta First Giveaway"
Komentar