Langsung ke konten utama

Kisah Nyata: Vonis Dokter Jadi Alasan Kenapa Aku Menulis

Bersama Nuniek KR, Mentor, Sahabat, Teteh, Teman :)
Kenapa aku menulis?
Ingin tenar? Bukan. Pengen dikenal? Nggak. Pengen dapat uang banyak? Tidak.
Kenapa saya menulis?
Saya suka menulis sejak lama, menulis apa aja yang bisa saya tuliskan, berawal dari sebuah diary yang dibelikan ibu karena saya meminta piano mainan sama ibu tapi gak dibelikan. Dari diary itu menjadi tempat pertama saya menulis. Apa saja saya tuliskan di dalamnya, mulai dari naksir seseorang, sekedar biodata teman-teman SD sampai hal yang paling pribadi pun (dibaca: Naksir cinta monyet ampe 5 tahunan lebih) ada di diary saya.


Tapi saya benar-benar menulis semenjak dokter memvonis saya. Bukan ... bukan vonis yang berat kok, hanya saja saya kehilangan kemampuan kedua tangan saya untuk menulis tangan. Saya pernah mengalami kecelakaan dua kali yang menyebabkan saya kehilangan dua fungsi tangan saya untuk menulis tangan.
Puisi saya di Buku Antologi Aku memilihmu

Kata dokter tangan saya mengalami cidera memar dalam, dari hasil rontgen saya menunjukkan ada bekas seperti benturan yang menghitam. Saya sering kesemutan jika tangan saya terlalu diforsir, saya gak bisa berenang. Apabila tangan saya ditekuk, maka akan berbunyi "Klik" "Klik" tapi tidak terasa sakit. Hampir setahun selama saya bekerja di pabrik saya harus mengkonsumsi obat pereda nyeri, namun setelah itu tidak lagi.
Cerpen goodbye Phobia dan Puisi Darkside di buku Antologi Phobia

Lalu kenapa saya menulis? Dari situlah alasan saya menulis. Selepas kontrol tangan saya memang terasa sulit dipakai untuk menulis. Tapi saya pernah diberian gelang oleh Bunda, gelang sederhana yang bahkan tidak saya lepas hingga gelang itu memutih. Sampai sekarang masih ada, hanya saja tidak saya gunakan karena talinya hampir putus.
Puisi Kolaborasi saya di buku Menebar Asa Enam Musim


Bunda bilang, "Jangan pernah berhenti hanya karena keterbatasan. Gelang ini akan jadi temanmu meraih mimpimu," pesan Bunda. Dari awal saya menulis hanya untuk menulis, bukan yang lain. Seperti orang jatuh cinta, dia akan mencintai tanpa harus ada alasan yang pasti.
Puisi di buku Lentera Cinta Semusim bersama Group GPSP


Pernah suatu waktu saya mengupload diary saya yang 500 halaman, saya bilang saya kangen nulis tangan. Lalu Mas Riyanto El Haris bilang pada berkomentar, "Menulis itu gak harus pakai tangan, pakai komputer, hp juga bisa.". Semenjak itu saya lebih bersemangat. Karena apa yang saya miliki adalah milik Allah SWT, jika suatu saat nanti diambil itu sudah takdir Allah dan aku harus ikhlas menerimanya.
Juara Ketiga dalam buku My Story Of Football


Jadi jangan ada alasan buat kamu yang mempunyai fisik sempurna untuk tidak menulis, karena yakinlah keterbatasan adalah cara Tuhan mengajarkanmu banyak hal.
Puisi Sayap-Sayap Patah Bianglala di Buku Bisik Pelangi



Ayo menulis :)

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar, follow google+ @Adindazetya twitter @queenlionade facebook: Endang Indri Astuti


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Temukan Apa yang Kamu cari Hanya Dalam Satu Klik, Mulai dari Fashion, Tren, Berita hingga Tips Relationship semua ada di IDN Times.

                 Dunia dalam satu klik,mungkin itu satu kata yang bisa menggambarkan era digitalisasi saat  ini. Tidak dapat dipungkiri setiap hari kita bergelut dengan yang namanya internet. Mulai dari kebutuhan mengakses sosial media seperti facebook, instagram, twiter hingga membaca berita di media digital atau mengakses informasi lainnya.

Apa yang aku pikirkan saat aku jenuh?

                        Ada banyak hal yang akhir-akhir ini membuatku sangat jenuh menjalani hidup. Tidak seperti biasanya saat aku mempunyai waktu luang, hari-hari yang libur untuk menikmati drama korea, tapi mendadak semuanya hambar.