Langsung ke konten utama

The Last 8 Days in The WOrld.




            “May be one day you’ll understand why, everything you touch surely dies” (Passenger_Let Her Go)
http://dnamora.com/2016/03/dnamora-giveaway-8-hari-menuju-kematian/


            Bagaimana jika hidup saya di bumi ini hanya tinggal beberapa hari. Apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya pindah ke planet lain agar bisa bertahan hidup? Atau malah memilih momen kematian romantis dan tak terlupakan, seperti mati saat sedang salat, mati dipelukan ibu sambil dielus-elus kepalanya. Atau mati di pelukan kamu? Iya kamu? Bukan kamu! Kamu itu itu loh calon imamku yang mungkin saja saat aku mati kamu sudah jadi imamku. Ataukah saya harus mati seperti Tom Cruise di film Oblivion yang rela mati demi menyelamatkan bumi?


            Mendadak pertanyaan-pertanyaan tersebut mengelilingi kepala saya. Bingung kalau sudah ditanya apa yang saya lakukan jika hidup saya tinggal 8 hari di bumi ini. Andaikan saya pingin ke Macau, lalu tiket darimana? Apa mungkin membuat paspor dalam waktu delapan hari. Heeuheu. Saya sebenarnya enggak mau ditawari mati, bahkan mengandai-andai bagaimana jika saya mati saja sungguh mengerikan dan menyedihkan.

            Kebayang bagaimana orang-orang yang menyayangi saya memandangi saya, membuka selimut yang menutupi jasad saya, bahkan ada yang tak mau mengucapkan kata pisah karena takut jika baying-bayang saya menghantuinya. Tapi ada hal-hal yang ingin saya lakukan jika hidup saya hanya tinggal 8 hari di bumi ini. Maka saya akan membuat Planning 8 hari yang akan saya lalui.

            Day 1
             Saya akan menulis surat untuk orang-orang yang membenci saya. Dan meminta maaf kepada mereka karena telah menyita hari-harinya karena telah membenci saya. Mungkin saya akan menulis surat seperti ini.
            Dear my haters
            Maafkan aku bila tanpa sengaja melukai hati kalian. Sehingga tanpa sadar benih-benih kebencian itu muncul di hati kalian. Aku enggak tahu apa yang membuat kalian membenciku? Apa karena saya enggak cantik, kurang popular, hiks … hiks …
             Skip … rasanya saya tak sanggup melanjutkan itu lagi.

            Day 2
            Bertemu dengan yang namanya Ken Hanggara dan Seto Permada. Lalu apa yang akan saya lakukan jika bertemu dengan dua lelaki ini. Tidak, saya tidak akan meminta kedua lelaki ini menikahi saya. Heuheu. Saya ingin memeriksa isi kepalanya, menurut kabar Mas Ken ini punya pabrik cerpen di kepalanya, mungkin saya bisa melamar di sana dan enggak jadi freelancer lagi. Eh. Lalu kalau sama Seto, saya ingin mengunjungi Bruno, bersamanya menikmati rindangnya alam dan pepohonan. Tidur di bawah pohon besar yang memayungi dari terik matahari. Kok berasa ada manis-manisnya gitu ya?

            Day 3
            Menjual barang-barang berharga untuk membayar hutang. Iya, gini-gini saya punya utang. Dan belum kebayar. Enggak enak kalau enggak dibayar. Entar pas saya mau masuk surga enggak jadi masuk lagi gegara punya utang. Hiks.

            Day 4
            Foto keluarga. Iya, saya enggak punya foto keluarga yang bareng-bareng. Karena memang belum nemu waktu yang tepat untuk mengabadikan momen sama-sama. Jika sudah kumpul kita biasanya lupa untuk mengabadikan momen. Oleh karena itu saya pingin di hari keempat foto bareng keluarga. Bareng Bapak, Bunda, kakak dan keponakan-keponakanku tercinta.

            Day 5
             Saya pengen ke rumah sakit. Menandatangani surat donor organ. Setidaknya jika saya mati, saya masih bisa hidup di tubuh orang lain. Syukur-syukur di tubuh mas ganteng. Euh. Saya ingin berguna untuk orang lain. Oleh karena itu saya ingin menyumbangkan organ saya untuk orang-orang yang membutuhkan. Tentunya diam-diam dan enggak perlu pakai upload foto atau nyetatus di media. Saya ingin niat mulia saya tidak untuk cari muka. Tapi lebih karena saya ingin berguna untuk orang lain.

            Day 6
             Saya ingin ke panti asuhan. Berbagi kebahagiaan, merasakan apa yang mereka rasakan. Termasuk tidur di panti asuhan, makan, dan menjalani aktivitas sehari bersama mereka. Mungkin dengan seperti itu, saya bisa merasakan lebih bersyukur dengan hidup yang pernah Tuhan berikan. Hidup terlalu singkat untuk bersedih dan tidak bersyukur. Sebab siapapun juga pasti mati pada akhirnya, entah sekarang, besok, maupun nanti. Segala yang bernyawa akan mengalami kematian.

            Day 7
            Saya ingin memperbanyak diri dengan ibadah. Lebih dekat dengan Tuhan sebelum nantinya saya juga akan lebih dekat lagi setelah saya mati. Sebenarnya di Day 7 ini saya ingin bertemu dengan Naruto. Namun rasanya itu sangat-sangat mustahil. Kan Naruto hanya tokoh fiksi dan enggak mungkin ada di dunia ini. Jadi kalau misalnya dia pun ada, boleh deh sekalian ketemu sama Tsubasa.

            Day 8
            Hari terakhir, dan tentunya seperti sebuah ending. Ending di mana saya harus berpamitan. Lalu momen meninggal seperti apa yang saya pilih? Saya ingin mati dipelukan ibu yang membacakan saya surat Ar Rahman, saya tahu ibu saya sangat hafal surat ini. Mungkin itu akan menjadi momen mati teromantis versi saya.

            Namun semua hal di atas hanya sebuah pengandaian. Kita tak pernah tahu kapan kita mati, kapan kita pergi meninggalkan semua hal di dunia ini. Saya berharap masih diberi hari-hari panjang untuk lebih dekat dengan Allah SWT. Untuk lebih bisa membahagiakan orang tua saya, menikah, mempunyai anak, menjalani hari-hari tua saya dengan ibadah.

            Ah, banyak hal yang ingin saya lakukan. Giveaway Mbak Desy Namora ini sungguh seperti reminder di mana setiap orang memang akan mati. Lalu kenapa kita tidak mempersiapkannya terlebih dahulu? Dengan memperbaiki diri sendiri misalnya dan tentunya lebih dekat dengan Tuhan.


            Terima kasih sudah membaca. Jangan lupa tinggalkan komentar. Follow my twitter @queenlionade, joinsite my blog, lebih dekat dengan saya lewat facebook: Endang Indri Astuti.
           

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Temukan Apa yang Kamu cari Hanya Dalam Satu Klik, Mulai dari Fashion, Tren, Berita hingga Tips Relationship semua ada di IDN Times.

                 Dunia dalam satu klik,mungkin itu satu kata yang bisa menggambarkan era digitalisasi saat  ini. Tidak dapat dipungkiri setiap hari kita bergelut dengan yang namanya internet. Mulai dari kebutuhan mengakses sosial media seperti facebook, instagram, twiter hingga membaca berita di media digital atau mengakses informasi lainnya.

Apa yang aku pikirkan saat aku jenuh?

                        Ada banyak hal yang akhir-akhir ini membuatku sangat jenuh menjalani hidup. Tidak seperti biasanya saat aku mempunyai waktu luang, hari-hari yang libur untuk menikmati drama korea, tapi mendadak semuanya hambar.