Langsung ke konten utama

Surat Dari Mantan yang Pura-Pura Bahagia "Dear mantan; Kamu Tak Perlu Minta Maaf, Aku Sudah Bahagia"


Mas Mantan, aku bahagia :(

            Dear mantan,
Hari-hari tanpamu ibarat lembaran kosong. Pada awalnya, sebelum aku tahu semua gombalanmu di masa lalu adalah palsu. Kau pernah bilang padaku “Aku tidak bisa hidup tanpamu” namun senyatanya sampai sekarang kau masih bernapas dengan paru-paru, bukan dengan insang. Kamu tak perlu minta maaf padaku. Sebab lebaran masih 3 minggu lagi. Sesungguhnya aku tak butuh lagi kata-kata romantis yang kau kirim padaku. Karena aku tahu itu hanya SMS temanmu yang kau forward padaku.

            Mantan,
            Memilikimu adalah kesalahan terindah. Yang jika aku mengulanginya sama dengan aku mengulang kebodohanku. Awal kau meninggalkanku, aku berpikir, “Apa aku tak pantas untukmu?” “Apa aku tidak cantik bagimu?” Meski pada akhirnya kutemukan jawaban aku memang tidak cantik, tapi cukup manislah untuk membuat hari-harimu indah.

            Suatu hari, aku pernah duduk bersama senja. Mengingat kembali masa-masa indah kita. Saat kau minta ditraktir makan di mall, saat kau ngotot untuk membayar barang belanjaanku setelah itu aku yang membayar barang belanjaanmu. Saat kau bergandengan tangan dan aku bergandengan tiang. Saat-saat seperti itu yang sekarang tak pernah kutemukan lagi. Sebab, aku tak bisa lagi menggandeng tanganmu, gandengan sama yang bukan muhrim itu katanya dosa. Dulu aku tahu, tapi tak peduli, sekarang aku tahu, dan mencoba lebih peduli.

            Mungkin kau berpikir bahwa aku tak bisa berpaling darimu, tak bisa bahagia tanpamu. Kamu salah! Aku memang tidak bahagia. Di saat-saat kau menggandeng gebetan baru, tapi aku masih juga belum menemukan jodohku. Di saat-saat kau buka bersama dengan gebetan, aku masih saja buka bersama di masjid. Di saat kau sibuk mengucapkan kata Sayang, aku selalu berharap ada SMS nyasar yang tiba-tiba bilang sayang padaku. Tapi yang ada Cuma SMS operator yang lebih suka mengungkit masa isi ulangku, ia tak pernah mengungkit masa lalu tentang kita.

            Mantan, kau tahu …  
Senja-senja yang muram, pagi yang sedih, dan malam-malam yang sepi. Melewati hari tanpamu, membuatku tenang. Aku sudah bahagia. Tak perlu menunjukkan foto editanmu padaku. Dulu dan sekarang kau masih sama saja. Matamu masih dua, hidungmu masih satu, kulitmu masih cokelat, dan kamu tetap saja kamu. Aku sudah bahagia, kamu tak perlu begitu. Aku sudah memafkanmu, jauh sebelum hari-hari pesakitan yang kau kirim padaku. Ah, bukan hari pesakitan, aku tak pernah sedih ketika kau bilang “Kita udahan ya”, “ Kita putus ya,” aku nggak sedih sama sekali, hanya saja nyesek. Kamu lebih pilih dia daripada aku. Apa aku kurang cantik?|Iya. 

            Dearn mantan, berbahagialah. Temukan cinta yang kau anggap lebih dari aku, lalu menikahlah. Aku turut bahagia. Tapi jangan kau kirim undangan ke rumahku, sebab sudah banyak undangan yang menanti sehabis lebaran nanti, termasuk undangan dariku. Kau tunggu saja. Nanti sehabis lebaran, entah lebaran yang mana.

                                                            Dari perempuan yang pernah berpura-pura mencintaimu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Temukan Apa yang Kamu cari Hanya Dalam Satu Klik, Mulai dari Fashion, Tren, Berita hingga Tips Relationship semua ada di IDN Times.

                 Dunia dalam satu klik,mungkin itu satu kata yang bisa menggambarkan era digitalisasi saat  ini. Tidak dapat dipungkiri setiap hari kita bergelut dengan yang namanya internet. Mulai dari kebutuhan mengakses sosial media seperti facebook, instagram, twiter hingga membaca berita di media digital atau mengakses informasi lainnya.

Apa yang aku pikirkan saat aku jenuh?

                        Ada banyak hal yang akhir-akhir ini membuatku sangat jenuh menjalani hidup. Tidak seperti biasanya saat aku mempunyai waktu luang, hari-hari yang libur untuk menikmati drama korea, tapi mendadak semuanya hambar.