Hari ini di desa saya punya hajatan
besar. Yaitu sepeda santai. Sebenarnya ini untuk memperingati Hari Kemerdekaan
Republik Indonesia yang ke-71. Entah kenapa agenda peringatan di desa saya ini
panjang banget. Beberapa waktu yang lalu sempat mengadakan drama musikal,
panggung tirakatan dan ditutup event hari ini sepeda santai.
Karena saya belum fit benar, saya
ikutan sepeda santainya pakai motor. Jiah … curang banget yak? Haha. Yah mau
gimana lagi, demi kesehatan nih #Ngelesbanget.
Meriah
banget sepeda santai kali ini. Ada yang udah susah payah menghias sepeda
jauh-jauh hari. Dengan warna-warni merah
putih dan seabreg aksesorisnya. Mulai dari
boneka, kincir angin, bahkan yang wajahnya pakai sticker. Kebayang kan serunya
kayak apa?
![]() |
Mbak Vava sedang berpose ala model |
![]() |
Sepeda-sepeda yang dihias :) |
Sepeda santai kali ini banyak banger
doorprisenya. Sebelumnya para warga membeli satu nomer undian seharga dua ribu.
Dan pas hari H jika beruntung bisa mendapatkan macam-macam hadiah mulai dari
gelas, porong, cangkir, piring, pokoknya banyak banget deh hadiahnya. Sayangnya
saking banyaknya doorprize, jadi harus nunggu lama. Karena masing-masing
doorprize mesti diundi dulu. Nah ini yang lama pengundiannya. Hampir memakan
waku 2 jam.
![]() |
Ada yang sok gaya. Jiahh ... |
Kemarin saya beli dua nomer undian,
dan dapat 1 porong cantik. Lumayanlah daripada enggak dapat sama sekali. Sepeda
santai sendiri selalu disambut antusias oleh warga polodadi dan selalu menjadi
event tahunan setiap bulan kemerdekaan tiba.
Demikian Endang Indri Astuti
melaporkan langsung dari desa Polodadi. Kembali ke studio. Jiah, berasa reporter.
Baca juga Belajar Memahami Ibu dari sebuah Novel
Baca juga Belajar Memahami Ibu dari sebuah Novel
Komentar