Langsung ke konten utama

Apa yang aku pikirkan saat aku jenuh?




           
            Ada banyak hal yang akhir-akhir ini membuatku sangat jenuh menjalani hidup. Tidak seperti biasanya saat aku mempunyai waktu luang, hari-hari yang libur untuk menikmati drama korea, tapi mendadak semuanya hambar.

            Seolah aku sedang terpenjara di suatu tempat yang asing. Aku hanya makan, tidur, dan melakukan hal-hal yang tak berguna. Seringkali aku berpikir untuk bangkit, pergi jauh, kembali melangkahkan kaki untuk mencari pekerjaan. Tapi mendadak semua pikiran itu buyar seketika.
            Aku terlalu takut menghadapi dunia. Aku terlalu takut kalau semuanya akan berakhir seperti saat aku di Malang. Jauh meninggalkan rumah dan pulang tidak membawa apa-apa. Meneruskan karir di bidang menulis juga belum menghasilkan apa-apa. Aku tahu tatapan kecewa kedua orang tuaku, mereka pasti lebih suka ketika aku terpenjara di romusa. Tak apa aku harus pulang malam, yang terpenting aku punya uang banyak.
            Seringkali orang tuaku bertengkar karena hal sepele. Dan aku benci kebisingan itu. Terkadang Ayahku adalah sosok yang menyenangkan, tapi di waktu yang lain dia seperti seseorang yang siap untuk membunuhku kapan saja. Aku bahkan pernah beberapa kali ingin dilempar kursi olehnya. Aku akui bukan salahnya. Terkadang aku juga sedikit egois. Terkadang aku juga menyangkal ucapannya, tapi semua yang kulakukan adalah demi ibu.
            Ibuku adalah orang yang tegar. Dan juga cerewet. Terkadang aku benci banyaknya kata yang sering diucapkannya padaku. Dia lebih suka memarahiku. Aku jarang mendengar dia mengatakan bahwa dia menyayangiku. Aku tak bisa membaca pikirannya. Terkadang aku heran, bagaimana ibu bisa tahan menghadapi sifat temperamental ayah. Ayahku sangat temperamental. Jika kau memberinya uang, maka dia akan bersikap baik padamu, lalu kembali lagi dia seperti ingin membunuhku.
            Di saat aku jenuh, terkadang aku juga memikirkan tentang kematian. Di agamaku, manusia hidup hanya sekali. Tidak seperti di drama yang nantinya akan ada proses reinkarnasi. Aku sering takut saat akan memejamkan mata. Saat-saat sebelum tidur, aku takut bahwa aku tak bisa menyapa esok lagi. Aku tak bisa mlihat orang-orang yang kusayang lagi. Belum lagi memikirkan jika hidup hanya sekali, lalu mati dan selamanya hidup di akhirat. Terkadang ketika memikirkan itu tanpa sadar aku meneteskan air mata.
            Di saat aku jenuh, banyak sekali yang muncul di pikiranku. Aku ingin hidup lebih baik. Aku ingin menikah. Aku ingin bertemu denganmu yang nantinya akan jadi jodohku. Aku ingin merusak kejenuhan ini. Ingin sekali.
            Kamu, di saat kamu jenuh. Apa yang kamu pikirkan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Temukan Apa yang Kamu cari Hanya Dalam Satu Klik, Mulai dari Fashion, Tren, Berita hingga Tips Relationship semua ada di IDN Times.

                 Dunia dalam satu klik,mungkin itu satu kata yang bisa menggambarkan era digitalisasi saat  ini. Tidak dapat dipungkiri setiap hari kita bergelut dengan yang namanya internet. Mulai dari kebutuhan mengakses sosial media seperti facebook, instagram, twiter hingga membaca berita di media digital atau mengakses informasi lainnya.