Hai … Gaes, apa kabar? Kangen sama aku? Plak …
Beberapa hari ini memang lumayan sibuk pakai banget. Jadi gak banyak bisa
sharing sama kalian, pasti beranda kalian bersih banget yak arena gak ada
coretan share dariku? Hohoho … mungkin untuk beberapa lama aku akan vakum
ngeblog dulu, karena aku mesti fokus pada beberapa hal di dunia nyata. Maklum
anak sibuk. Halah.
Senin
lalu aku mengawal kelas Mimintalk di sebuah Grup Kepenulisan Antologi Es
Campur. Kelas ini adalah kelas yang mempertemukan langsung (dibaca via
facebook) penulis dengan para Eca Lovers (Antologi Es Campur). Para Eca lovers diperbolehkan bertanya kurang lebih selama dua jam. Dan harus
kuakui, kelas minggu ini adalah yang paling rame, banyak respon, meski awalnya
aku jumpalitan khawatir kalau kelas
sepi. Bagi seorang PJ di satu grup, salah satu kebahagiaannya adalah jika kelas
yang dibawakannya itu rame, banyak yang komen, walau banyak yang OOT. Tapi tetep banyak pertanyaan berkualitas kok. Hehehe.
Dan
tamu minggu kemarin adalah Mas Ken hanggara. Bagi yang suka baca koran, atau
pun menyukai dunia literasi pasti udah gak asing sama nama itu. Pasalnya hampir
tiap bulan, bahkan tiap minggu cerpennya wira-wiri bolak-balik di media, baik
koran lokal maupun nasional. Sebulan kadang bisa lebih dari 4 cerpen, padahal
bagi seorang penulis untuk satu cerpen nembus media itu lama banget. Kadang email yang kita kirim ke redaksi aja gak dibales, berasa digantungin gimana gitu.
Heheheh. Tapi memang pada dasarnya cerpen
Mas Ken Hanggara itu bagus, Masnya juga “Ganteng” kata orang sih gitu hehhehe.
Buat
yang belum kenalan sama dia, sini deh kenalan dulu sama Mas Ken. Gak kenal maka
gak sayang, gak sayang gimana mau jadi pacarnya Serkan cayoglu? Lah melenceng
jauh. Hahaha. Kenalan dulu makanya siapa mas Ken ini:
Ken Hanggara, lahir di Sidoarjo 21 Juni 1991, penulis cerpen, resensi, esai, dan novel yang terbit di puluhan antologi, media local dan nasional. Kenhanggara.blogspot.com, serta beberapa buku solo: Dermaga Batu (Puisi, 2013), Jalan Setapak Aisyah (Kumcer, 2013), Minus Menangis (Kumcer, 2014), Menulis Cerpen Itu Gampang (Non Fiksi, 2015) dan Novel Remaja “Matahari yang Setia” (Menunggu jadwal terbit di slaah satu penerbit mayor). Belasan kali masuk nominasi dan menjuarai lomba cerpen, puisi, resensi tingkat nasional sepanjang 2012 hingga 2014. Pada 2014 mendapat anugerah ASEAN Young Writers Award 2014 lewat cerpen “Robot-Robotan di Rahim Ibu” sebagai juara kedua wakil Indonesia. Yang terbaru meraih 4 besar Siwa Nataraja Award 1 kategori Manuskrip cerpen dengan judul “Di Angkot Mas Gondo” . Ia juga menjuarai ajang duta persahabatan literasi Unsa Ambassador 2015. Editor lepas yang belajar jadi wiraswasta ini menyukai alam, suasana pedesaan, sisi lain kehidupan urban, mitologi, serta hal-hal aneh apapun sebagai ide tulisan. Menulis setiap hari adalah caranya menjaga konsistensi berkarya. Arek Suroboyo asli yang bisa ditemui di facebook Ken Hanggara, twitter @kenzohang.
Profilnya
keren ya? Bikin baper. Pengen tahu gak apa sih rahasia menulis Ken Hanggara?
Atau tipsnya dia menghadapi segala macam hal-hal di dunia literasi ini? Berikut
ini ada sedikit rangkuman Obrolan Eca Lovers di Mimintalk bareng Ken Hanggara.
Sstt … sekalian kamu bisa curi-curi ilmunya di sini. Ini nih daftar pertanyaan beserta jawaban dari mas Ken Hanggara. Ingat yang bagian tanda kurung itu celetukanku loh ya, bukan celtukannya mas Ken. Mas Ken kan orangnya kalem hehhehe.
![]() |
Kumcer Jalan Setapak Aisyah karya Mas Ken Hanggara |
Genre
tulisan Mas itu apa? Bisakah cerpen-cerpen Mas Ken yang dimedia disebut surealis?
Genre
tulisan Saya apa saja, hampir semua saya jajal, kecuali komedi.
Kenapa dengan genre komedi Mas?
Bukan
tidak mau mencoba, tapi menurut saya sulit menulis komedi. Walau di kehidupan
sehari-hari saya (katanya) suka ngelawak.
Mungkin karena wajah masnya yang cool ya?
*abaikan. By the way penasaran sama cerpen-cerpen Mas Ken itu unik dan beda,
dari mana ma situ idenya?
Hahaha
jangan modus mbak. Ide saya pungut
dari mana-mana. Dari hasil melamun, dari melihat hal-hal sepanjang perjalanan,
mendengar kabar burung, nonton berita, dsb. Makanya saya jajal hampir semua
model cerita. Serta menyesuaikan ide yang ada saat itu tetapi tidak
meninggalkan gaya saya.
Gimana sih awal pertama terjun di dunia
menulis?
Awalnya tidak sengaja. Coba-coba saja. Lalu menang
lomba ketika itu dan ketagihan. Maka berlanjutlah sampai sekarang.
![]() |
Kumpulan Cerpen Minus Menangis karya Mas Ken :0 |
Mas
Ken kan sudah menerbitkan banyak karya baik puisi, cerpen, novel. Dari semua
genre yang mas tulis, ada gak fokus mas pada satu gnre yang menjadi genre utama
tulisan mas? Dengan kata lain mas ken
lebih suka atau menikmati menulis genre yang mana?
Iya,
saya memang ingin menekuni ketiganya. Namun yang paling saya suka cerpen dan
novel hehe.
Susahnya pertama kali terjun di dunia
menulis apa mas?
Susahnya
waktu itu saya belum punya laptop atau komputer sendiri. Saya ngetik di warnet
Mengenai Minus Menangis, judul bukunya
keren banget tuh, isinya tentang apa Mas?
Minus
menangis soal hal-hal negatif di negeri kita, Indonesia. Misalnya korupsi,
kekerasan seksual pada anak-anak dan semacamnya. Jadi buku ini idenya
berdasarkan kisah nyata.
Kalau menulis cerpen, satu cerpen berapa
jam Mas?
Satu
cerpen rata-rata satu setengah jam.
Ketika Mas Ken memutuskan menjadi penulis,
orang tua mendukung apa melarang, Mas?
Ortu
selalu mendukung asal itu positif
Mas sering nulis pakai outline apa
mengalir?
Mengalir
saja. (Air tenang memang menghanyutkan mas, eh).
Ketika Mas memutuskan jadi penulis,
tentunya banyak banget rintangan, gimana cara ngatasinnya tuh Mas?
Rintangan
pasti banyak. Saya biasanya mengatasinya simple, yakni dengan mengingat kembali
apa yang menjadi motivasi/ tujuan saya menulis, nah dengan demikian saya akan
terus maju apapun tintangannya. Karena kalau saya stop tujuan itu tidak akan
tercapai.
Berapa lama untuk nulis 1 novel mas? Dan
gimana cara ngatasin Writer's Block?
Untuk
satu novel biasanya saya 3-4 minggu. Writer's block itu karena kita tahu apa yang
mau ditulis. Caranya ya mencari data sebanyak mungkin soal topic yang mau
ditulis. Lalu istirahat dulu dari menulis, biasanya setelah data lengkap dan
pikiran segar menulis kembali lancar.
Gimana mencuri hati redaktur di media Mas?
(Setidaknya mencuri buat baca karya kita loh ya J)
Terus-menerus
mengirim cerpen, minimal satu minggu dua ke satu media. Ke media lain? Ya
sebanyak mungkin lebih baik. Tapi jangan lupakan pula kualitas cerpen tersebut
dan model cerita apa yang disukai media tadi.
Suka
baca buku apa Mas, dan siapa penulis favoritnya?
Say
abaca ratusan buku, dan favorit saya ada belasan penulis. Kalau dijabarkan semua
nanti gak cukup tempatnya. Hehehe.
Gimana caranya biar gak terjebak alur yang
aneh atau mungkin monoton?
Biar
tidak terjebak alur, saya berhenti dan baca ulang. Kalau jelek, saya tinggal.
Kalau ada yang bisa diubah ya saya ubah.
Mas pernah ditolak media gak?
Saya
sering ditolak media, ada ratusan cerpen gagal alias dikembalikan. Tapi saya
tetap semangat. Kalau cewek mah gak pernah ditolak kan ganteng (Hahhaha, mas
ken ternyata bisa juga bercanda. :b. Ganteng gak sih gaes? PLak)
Sebagai pemula nih Mas, kadang kalau mau
nulis cerpen gitu ngerasa takut. Takut hasilnya jelek lah, gini-ginilah mas.
Gimana tuh ngatasinnya?
Ketakutan
semacam itu pasti ada. Tapi sebisa mungkin saya halau. Itu bisa mengganggu dan
tulisan kita malah jelek beneran.
Mas biasanya pakai POV berapa kalau nulis,
adakah POV yang paling sulit?
POV
tergantung kebutuhan cerita. Kalau menurut saya setiap POV tidak sulit selama
kita terus berlatih memakai semua POV.
Mas, di media kalau cerpennya diterima
pasti dapat honor dong. Berapa sih feenya? Minta alamat redaksi media dong mas,
siapa tahu bisa ikutan ngirim hehehe.
Honor
seputar 100-400 (yang saya dapat selama ini) Alamat media kalau disuruh
ngopasin di sini maaf banget gak bisa mbak, ini pakai komputer di warnet. Agak lemot soalnya, alamatnya ada kok di
google. Heheheh.
Pernah gak dikatain tulisannya jelek, terus
apa respon mas?
Pernah,
tapi saya malah makin semangat kok.
Caranya cuek saja dan tanamkan apada hati bahwak kelak orang yang
meledek itu tahu kalau tulisan kita nggak jelek amat. Heheheh.
![]() |
Silabus Menulis Cerpen Itu Gampang Karya Mas Ken |
Berapa cws kalau ngirim karya ke media mas?
Gimana sih cara nguatin karakter tokoh?
Rata-rata
9000 cws, cara nguatinnya konsisten saja dengan kebiasaan. Misal karakternya
pemarah, bikin kalimat-kalimat kasar. Karakter lembut, bikin kalimat ala
sinetron, karakter kocak bikin kalimat ala OVJ, simple aja, ehhehehe.
Ending yang baik itu yang seperti apa mas?
Yang
membuat pembaca tak lupa dengan cerpen kita. Artinya ending itu tidak biasa. Tisak
klise macam sinetron atau FTV.
Tapi
kalau misalnya gini mas, kita bikin ending yang mengejutkan tapi malah
melenceng dari cerita gimana tuh mas?
Berarti
cerpenmu gak cocok dengan ending itu. Sesuai kelangsungan cerita saja, kalau
memang bisa diakhiri dengan kejutan. Ya oke, kalau tidak bisa, bisa juga
dikasih ending yang menggantung. Harus alami dan tidak memaksa, ikuti saja
ceritanya. Jangan malah kesannya kita “memperkosa” cerita.
Kalau judul yang menarik yang seperti apa
mas?
Judul
yang tidak biasa, sulit dilupakan, dan tidak puitis. Tiga pedoman ini bisa jadi
pedoman membuat judul yang menarik.
Sebenarnya
masih banyak pertanyaan dan jawaban Mas Ken Hanggara. Untuk selengkapnya kamu
bisa cek di Grup Antologi Es Campur. Belajar dari Mas Ken, satu kalimat yang
paling aku ingat adalah “Kirim, lupakan,
kirim, lupakan” begitu katanya. Mas
Ken ini orang yang pantang menyerah, salut sama perjuangannya, dan terbukti
bahwa dia yang bekerja keras pada akhirnya akan sukses juga. Buat kamu yang mau kenalan secara langsung sama mas Ken bisa via facebook Ken Hanggara atau kunjungi aja blognya banyak banget cerpen bagus di sana, kamu bisa baca sekalian belajar di Ken Hanggara Blog.Buat kamu yang
sedang berjuang di dunia literasi, semangat ya! Percayalah suatu saat aka nada minimal satu karyamu yang
nangkring di media maupun di media. Fighting!
Terima
kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar, follow facebook: Endang
Indri Astuti, twitter @queenlionade, join site my blog ya J
Komentar