Nerd's Diary

Pernah gak sih kamu ketemu sama anak kecil yang unyu-unyu, ngegemesin terus tiba-tiba aja dia nanya sesuatu. Kamu tahu jawabannya tapi menjadi sulit untuk menjabarkan. Seperti "Kak, pacaran itu apa sih?" "Terus Kakak, dedek itu asalnya dari mana?" Nah loh ... gak mungkin kita akan memberi penjabaran kepada jiwa-jiwa manis yang masih polos ini dengan keterangan yang sebenarnya.

Jangan ngaku gaul kalau kamu gak kenal sama Bang Roll.  Siapa sih dia? Artis? Bukan ... Cowok keren? bukan banget. Lalu ...? Koleksi komik bang roll :0

Bersama para BOLANG, hayo aku yang mana :) Mendengar kata Bolang pasti yang ada pikiran langsung ke anak kecil bertopi merah di salah satu acara petualangan anak di salah satu stasiun TV swasta. Namun BOLANG yang satu ini berbeda, BOLANG atau Blogger Kompasiana Malang. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat bertemu dengan BOLANG atau Blogger Kompasiana Malang di Dilo (Digital Lounge) Malang. Saya bersama Bunda AnisaAe kepompong dan putrinya, Asma berangkat dari kepanjen selepas Isya'. Agak sedikit terlambat sampai di lokasi, karena jarak antara Kepanjen ke Malang yang cukup jauh, perjalanan memakan waktu hampir satu jam. Sebenarnya saya hanya diajak oleh Bunda Annisa, saya bahkan tidak tahu apa-apa tentang kompasiana, dan baru belajar ngeblog. Istilahnya blog saya itu masih dibilang menye-menye. Lah apa itu menye-menye? Simak aja terus, ada kisah lucu tentang menye-menye di sela pertemuan saya dengan para Kompasianer Malang. Narsis sebelum pulang itu penting :)

Aku: "Mbak, ini naskahnya gak ada biodatanya?" X: " Gak ada, Mbak. Gimana dong?"  Aku: "Kalau sinopsisnya?" X: "Gak ada juga sih, mbak bisa gak buatkan buat saya, sekalian pilih 5 terbaik dari naskahnya ya, Mbak? Bagian yang orang lain tak pernah lihat dari seorang editor :) Lah ... ini yang jadi penanggung jawab saya atau dia? Hari ini saya ketemu klien yang membuat saya berpikir jadi Editor itu gak gampang. Kenalan dulu yuk sama saya, namaku Indria, lengkapnya Endang Indri Astuti, saat ini saya bekerja sekaligus belajar di sebuah penerbitan Ae Publishing sebagai editor. Wah ... hebat dong ... keren dong? Kata siapa? Kadang aja saya merasa belum pantas menjadi seorang editor, saya masih sering membuat kesalahan yang membuat saya ditegur oleh Bu Direktur karena kesalahan saya. Saya sadar bahwa proses di mana saya belajar mengedit masih panjang, kadang saya juga gak enak sama Bunda Anisa, dia selalu sabar ngajarin walau kadang saya s

Ada yang mengusik benak saya akhir-akhir ini. Setiap memandangi jalan depan kantor Ae Publishing, saya selalu tertegun. Selalu ada yang berhenti, seperti jeda rintik saat hujan. Sebenarnya tak ada yang istimewa dengan jalan ini. Hanya saja jalan ini begitu menarik perhatian saya.  Jalan di depan Ae Publishing, Jl. Banurejo No. 17 Kepanjen Selalu ada yang berhenti sekedar untuk mengecek hape, ataupun menelepon seseorang. Kadang ada yang berhenti lalu pergi kembali. Aneh memang, Jalan Banurejo terbilang cukup panjang, tapi kenapa mereka memilih di depan Kantor Ae Publishing? Jawabannya masih belum terkuak hingga saat ini, bahkan saya sempat menanyakannya langsung kepada Bunda Anisa Ae Kepompong dan Bapak Minto Ae, mereka pun tak mengetahui jawabannya. Sedikit penasaran apakah mereka jatuh cinta di jalan ini pula? Untuk mengetahuinya, jika anda melewati jalan Banurejo No. 17 berhentilah dan rasakan sensasinya, mungkin anda akan menemukan jawabannya. Follow me on twitter