Langsung ke konten utama

Metamorfosis IndriA, Gara-Gara Nama Aku Dibully

Jika bertanya masa kecilku dulu kayak apa? Warnanya pasti campur aduk kayak gado-gado. Aku orangnya minderan, pertama karena punya tampang pas-pasan, rambut keriting dan bernama Endang. Punya nama Endang selalu jadi bahan ejekan teman-teman. Karena  aku sering dipanggil Endang "NDUT" dan aku sangat membenci panggilan itu.
Ini foto saya waktu masih kecil, yang kanan ya :)


Yang kedua karena aku berambut keriting, aku terlahir dengan paras berbeda tidak seperti kakak yang berwajah malaikat. Kakakku cantik banget, feminim, pinter dandan, sementara aku ini tomboy. Kadang aku iri dengan kakak yang punya banyak kelebihan, waktu kecil kakak lebih suka mendadani tetangga dari pada aku.

Yang ketiga, waktu TK aku ini orangnya item. Sering dibully karena bapakku bekerja sebagai tukang kayu. Aku gak punya teman, temanku hanya satu, namanya Hera, dia pun juga anak buangan karena punya penyakit kulit yang membuatnya dijauhi teman-teman. Kata Bunda aku itu anaknya cerdas, cuman males belajar. Waktu TK dan SD gak pernah dapat nilai menggambar lebih dari 6. Aku payah kalau soal gambar, tapi aku jago bahasa Inggris. Tahu sendiri kan bahasa Inggrisnya anak kecil kayak apa, tapi lumayannya aku udah bisa nyanyi Uptown Girlnya Westlife meski liriknya belepotan.
Na .. na ..na .. uptown gel, gitu. Kakak gue sih yang ngajarin gak bener.
belum bermetamorfosis :0


Aku terlahir sebagai bungsu dari 3 bersaudara, Kakaku yang pertama bernama Wigati artinya penting, yang kedua bernama Nur yang berarti cahaya. Sementara aku Endang? Wuih apa ada artinya gitu, itu sebabnya aku dulu sangat membenci namaku.

Masa SDku gak ada yang berwarna, aku masih menerima pembullyan teman-teman, gak pernah dapat rangking, hingga gak punya teman bermain. Aku pernah terkena penyakit kuning, penyakit di mana kaki, tangan, wajah dan tubuhku semuanya kuning, termasuk air seniku. Aku menjalani perawatan selama beberapa bulan, tapi anehnya ini penyakit dengan makanan enak sepanjang sejarah masa kecilku. Gimana gak enak? aku harus makan hati tiap hari, minumnya harus syrup. Beuh jaman dulu sirup itu mahal Men.

Ketika SMP tiba-tiba saja Tuhan memberiku keajaiban, sebenarnya ini usaha kakakku  juga sih, Kakak Nur yang menggemblengku habis-habisan buat belajar. Dan When you believe, miracle is coming. Pas kelas 1 SMP semester pertama aku mendapatkan peringkat kedua dari 40 siswa. Sumpah aku gak percaya banget, bagaimanapun jika tampangku pas-pasan setidaknya ada yang bisa kubanggakan. Rangking tersebut berlanjut hingga SMA, aku selalu menduduki peringkat 3 besar yang lebih sering mendapat peringkat pertama. 
Masa jadul, masih katrok ya?


Aku selalu menganggap kecerdasan itu titipan, jadi tiap ditanya aku pinter gimana pasti jawabnya cuman titipan kok. Sejak SMA aku suka menulis dan tertarik dengan dunia jurnalistik, pernah pas SMA aku nulis novel di sebuah buku yang kemudian dibaca teman-teman sekelas. Namun bakat menulisku sempat kuabaikan karena bekerja di sebuah pabrik. Hampir 5 tahun gak menulis aku mencoba peruntunganku dengan mengikuti Event, aku gagal berkali-kali hingga akhirnya ada beberapa naskahku yang nyangkut di beberapa Event. Hingga kini ada beberapa karyaku yang sudah menjadi buku.
Cerpen saya I Am Retopus menjadi juara ketiga dalam buku ini


Ajaib, dari sebuah pena aku mulai menghasilkan sesuatu. Aku mulai kenal banyak orang lewat hobi menulis, banyak belajar dan dapat banyak pengalaman. Aku juga mulai aktif ngeblog,  karena aktivitas inilah aku mulai mempunyai kepercayaan diri. Aku yang dulunya selalu malu kalau di foto karena punya tampang pas-pasan, sekarang malah peduli amat apa kata orang. Dari waktu ke waktu aku bersyukur dan aku mulai mempelajari banyak hal, seharusnya kita tidak perlu malu dengan apa yang diberikan Tuhan, karena pasti Tuhan memberikan yang terbaik.
Setelah metamorfosis cukup panjang pasca krisis percaya diri


Dari hobiku menulis saat ini aku menjadi Editor di sebuah penerbit Ae Publishing. Jika flashback ke belakang. Gara-gara nama aku dibully, tapi berkat nama itu pula aku bisa seperti sekarang. Namaku itu ada artinya ternyata, Endang berarti: Berasal dari keluarga bangsawan, indri artinya cantik, dan astuti artinya terpuji. Subhanallah, aku sempat membenci nama yang sangat indah yang pernah orang tuaku berikan. Sekarang aku bisa mensyukuri semuanya, bahwa kekurangan diberikan Tuhan bukan untuk dirutuki tapi itu sebenarnya adalah kelebihan yang masih tersamarkan.
Bersama para Blogger, semenjal ngeblog jadi gaul :)

Terima Kasih sudah membaca jangan lupa tinggalkan komentar, follow my google+ @adindazetya twitter @queenlionade facebook: Endang Indri Astuti.

"Tulisan Ini Diikutsertakan Dalam Pena Cinta First Giveaway"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Nila Asam Manis Pedas Ala Warung Mbak Diah Pedan

Menikmati weekend dengan makan di tempat yang rindang, sejuk dengan panorama khas pedesaan memang jadi dambaan semua orang. Seperti yang saya lakukan dengan teman-teman saya beberapa waktu yang lalu. Mencari makanan enak di kota kami, Klaten memang tidak cukup sulit. Hanya saja kadang untuk mencari lokasinya sedikit sulit, tapi untungnya sekarang ada aplikasi Opensnap jadi gak perlu repot buat cari lokasi tempat makan favorit. Hm ... Mandanginnya ampe segitunya :)

10 Menu Makanan yang Wajib Banget Kamu Cicipin Kalau Berkunjung Ke Coconuts Resto

Solo emang surganya kuliner, gak jarang kalau pas ke solo pasti aku menyempatkan waktu untuk sekadar jalan-jalan atau sekadar mencicipi wisata kuliner di kota yang memiliki julukan Spirit Of  Java.  Beberapa minggu yang lalu aku sempat ke Solo untuk mengunjungi kakakku. Selagi di Solo, maka gak afdhol kalau gak jalan-jalan atau wisata kulineran. Aku pun mengajak seorang teman untuk jalan bareng, kebetulan dia orang solo dan tahu solo banget.  Namanya Mbak Ana. Aku pun janjian dengan Mbak Ana untuk wisata kulineran bareng. Kami janjian di Hartono Mall Solo baru, karena tempat itu yang paling dekat dengan rumah kakakku. Aku pun segera bersiap dan berangkat ke Hartono Mall. Enggak butuh waktu lama. 10 menit aja nyampe, setelah parkir mobil aku pun menunggu di area VIP parking agar mbak Ana lebih mudah menemukanku.