Langsung ke konten utama

Menulis Ala Ken Hanggara

Hai … Gaes, apa kabar? Kangen sama aku? Plak … Beberapa hari ini memang lumayan sibuk pakai banget. Jadi gak banyak bisa sharing sama kalian, pasti beranda kalian bersih banget yak arena gak ada coretan share dariku? Hohoho … mungkin untuk beberapa lama aku akan vakum ngeblog dulu, karena aku mesti fokus pada beberapa hal di dunia nyata. Maklum anak sibuk. Halah.
 
Ini mas Ken Hanggara sebagai Unsa Ambassador 2015
Senin lalu aku mengawal kelas Mimintalk di sebuah Grup Kepenulisan Antologi Es Campur. Kelas ini adalah kelas yang mempertemukan langsung (dibaca via facebook) penulis dengan para Eca Lovers (Antologi Es Campur). Para Eca lovers diperbolehkan bertanya kurang lebih selama dua jam. Dan harus kuakui, kelas minggu ini adalah yang paling rame, banyak respon, meski awalnya aku jumpalitan  khawatir kalau kelas sepi. Bagi seorang PJ di satu grup, salah satu kebahagiaannya adalah jika kelas yang dibawakannya itu rame, banyak yang komen, walau banyak yang OOT. Tapi tetep banyak pertanyaan berkualitas kok. Hehehe.

Dan tamu minggu kemarin adalah Mas Ken hanggara. Bagi yang suka baca koran, atau pun menyukai dunia literasi pasti udah gak asing sama nama itu. Pasalnya hampir tiap bulan, bahkan tiap minggu cerpennya wira-wiri bolak-balik di media, baik koran lokal maupun nasional. Sebulan kadang bisa lebih dari 4 cerpen, padahal bagi seorang penulis untuk satu cerpen nembus media itu lama banget. Kadang email yang kita kirim ke redaksi aja gak dibales, berasa digantungin gimana gitu. Heheheh.  Tapi memang pada dasarnya cerpen Mas Ken Hanggara itu bagus, Masnya juga “Ganteng” kata orang sih gitu hehhehe.
 
Lelaki Puisi salah satu cerpen Mas Ken yang dimuat di Media
Buat yang belum kenalan sama dia, sini deh kenalan dulu sama Mas Ken. Gak kenal maka gak sayang, gak sayang gimana mau jadi pacarnya Serkan cayoglu? Lah melenceng jauh. Hahaha. Kenalan dulu makanya siapa mas Ken ini:

Ken Hanggara, lahir di Sidoarjo 21 Juni 1991,  penulis cerpen, resensi, esai, dan novel yang terbit di puluhan antologi, media local dan nasional. Kenhanggara.blogspot.com, serta beberapa buku solo: Dermaga Batu (Puisi, 2013), Jalan Setapak Aisyah (Kumcer, 2013),  Minus Menangis (Kumcer, 2014), Menulis Cerpen Itu Gampang (Non Fiksi, 2015) dan Novel Remaja “Matahari yang Setia” (Menunggu jadwal terbit di slaah satu penerbit mayor). Belasan kali masuk nominasi dan menjuarai lomba cerpen, puisi, resensi tingkat nasional sepanjang 2012 hingga 2014. Pada 2014 mendapat anugerah ASEAN Young Writers Award 2014 lewat cerpen “Robot-Robotan di Rahim Ibu” sebagai juara kedua wakil Indonesia. Yang terbaru meraih 4 besar Siwa Nataraja Award 1 kategori Manuskrip cerpen dengan judul “Di Angkot Mas Gondo” . Ia juga menjuarai ajang duta persahabatan literasi Unsa Ambassador 2015. Editor lepas yang belajar jadi wiraswasta ini menyukai alam, suasana pedesaan, sisi lain kehidupan urban, mitologi, serta hal-hal aneh apapun sebagai ide tulisan. Menulis setiap hari adalah caranya menjaga konsistensi berkarya. Arek Suroboyo asli yang bisa ditemui di facebook Ken Hanggara,  twitter @kenzohang.
 
Cerpen Tentang Janji dan Kado Salah Alamat yang juga dimuat di media
Profilnya keren ya? Bikin baper. Pengen tahu gak apa sih rahasia menulis Ken Hanggara? Atau tipsnya dia menghadapi segala macam hal-hal di dunia literasi ini? Berikut ini ada sedikit rangkuman Obrolan Eca Lovers di Mimintalk bareng Ken Hanggara. Sstt … sekalian kamu bisa curi-curi ilmunya di sini. Ini nih daftar pertanyaan beserta jawaban dari mas Ken Hanggara. Ingat yang bagian tanda kurung itu celetukanku loh ya, bukan celtukannya mas Ken. Mas Ken kan orangnya kalem hehhehe.
Kumcer Jalan Setapak Aisyah karya Mas Ken Hanggara

Genre tulisan Mas itu apa? Bisakah cerpen-cerpen Mas Ken yang dimedia disebut surealis?
Genre tulisan Saya apa saja, hampir semua saya jajal, kecuali komedi.

     Kenapa dengan genre komedi Mas?
Bukan tidak mau mencoba, tapi menurut saya sulit menulis komedi. Walau di kehidupan sehari-hari saya (katanya) suka ngelawak.

Mungkin karena wajah masnya yang cool ya? *abaikan. By the way penasaran sama cerpen-cerpen Mas Ken itu unik dan beda, dari mana ma situ idenya?
Hahaha jangan modus mbak. Ide saya pungut dari mana-mana. Dari hasil melamun, dari melihat hal-hal sepanjang perjalanan, mendengar kabar burung, nonton berita, dsb. Makanya saya jajal hampir semua model cerita. Serta menyesuaikan ide yang ada saat itu tetapi tidak meninggalkan gaya saya. 
 Gimana sih awal pertama terjun di dunia menulis?
Awalnya  tidak sengaja. Coba-coba saja. Lalu menang lomba ketika itu dan ketagihan. Maka berlanjutlah sampai sekarang.
Kumpulan Cerpen Minus Menangis karya Mas Ken :0

Mas Ken kan sudah menerbitkan banyak karya baik puisi, cerpen, novel. Dari semua genre yang mas tulis, ada gak fokus mas pada satu gnre yang menjadi genre utama tulisan mas?  Dengan kata lain mas ken lebih suka atau menikmati menulis genre yang mana?
Iya, saya memang ingin menekuni ketiganya. Namun yang paling saya suka cerpen dan novel hehe.

 Susahnya pertama kali terjun di dunia menulis apa mas?
Susahnya waktu itu saya belum punya laptop atau komputer sendiri. Saya ngetik di warnet 
      Mengenai Minus Menangis, judul bukunya keren banget tuh, isinya tentang apa Mas?
Minus menangis soal hal-hal negatif di negeri kita, Indonesia. Misalnya korupsi, kekerasan seksual pada anak-anak dan semacamnya. Jadi buku ini idenya berdasarkan kisah nyata.

      Kalau menulis cerpen, satu cerpen berapa jam Mas?
Satu cerpen rata-rata satu setengah jam.

     Ketika Mas Ken memutuskan menjadi penulis, orang tua mendukung apa melarang, Mas?
Ortu selalu mendukung asal itu positif 

 Mas sering nulis pakai outline apa mengalir?
Mengalir saja. (Air tenang memang menghanyutkan mas, eh).
 
Kalau yang ini kumpulan puisinya :)
Ketika Mas memutuskan jadi penulis, tentunya banyak banget rintangan, gimana cara ngatasinnya tuh Mas?
Rintangan pasti banyak. Saya biasanya mengatasinya simple, yakni dengan mengingat kembali apa yang menjadi motivasi/ tujuan saya menulis, nah dengan demikian saya akan terus maju apapun tintangannya. Karena kalau saya stop tujuan itu tidak akan tercapai.

Berapa lama untuk nulis 1 novel mas? Dan gimana cara ngatasin Writer's Block?
Untuk satu novel biasanya saya 3-4 minggu. Writer's block itu karena kita tahu apa yang mau ditulis. Caranya ya mencari data sebanyak mungkin soal topic yang mau ditulis. Lalu istirahat dulu dari menulis, biasanya setelah data lengkap dan pikiran segar menulis kembali lancar. 

 Gimana mencuri hati redaktur di media Mas? (Setidaknya mencuri buat baca karya kita loh ya J)
Terus-menerus mengirim cerpen, minimal satu minggu dua ke satu media. Ke media lain? Ya sebanyak mungkin lebih baik. Tapi jangan lupakan pula kualitas cerpen tersebut dan model cerita apa yang disukai media tadi.

Suka baca buku apa Mas, dan siapa penulis favoritnya?
Say abaca ratusan buku, dan favorit saya ada belasan penulis. Kalau dijabarkan semua nanti gak cukup tempatnya. Hehehe.

Gimana caranya biar gak terjebak alur yang aneh atau mungkin monoton?
Biar tidak terjebak alur, saya berhenti dan baca ulang. Kalau jelek, saya tinggal. Kalau ada yang bisa diubah ya saya ubah.

Mas pernah ditolak media gak?
Saya sering ditolak media, ada ratusan cerpen gagal alias dikembalikan. Tapi saya tetap semangat. Kalau cewek mah gak pernah ditolak kan ganteng (Hahhaha, mas ken ternyata bisa juga bercanda. :b. Ganteng gak sih gaes? PLak)
 
Wajah-wajah candu, cerpen karya Mas Ken :)
Sebagai pemula nih Mas, kadang kalau mau nulis cerpen gitu ngerasa takut. Takut hasilnya jelek lah, gini-ginilah mas. Gimana tuh ngatasinnya?
Ketakutan semacam itu pasti ada. Tapi sebisa mungkin saya halau. Itu bisa mengganggu dan tulisan kita malah jelek beneran.

 Mas biasanya pakai POV berapa kalau nulis, adakah POV yang paling sulit?
POV tergantung kebutuhan cerita. Kalau menurut saya setiap POV tidak sulit selama kita terus berlatih memakai semua POV.

Mas, di media kalau cerpennya diterima pasti dapat honor dong. Berapa sih feenya? Minta alamat redaksi media dong mas, siapa tahu bisa ikutan ngirim hehehe.
Honor seputar 100-400 (yang saya dapat selama ini) Alamat media kalau disuruh ngopasin di sini maaf banget gak bisa mbak, ini pakai komputer di warnet.  Agak lemot soalnya, alamatnya ada kok di google. Heheheh.

Pernah gak dikatain tulisannya jelek, terus apa respon mas?
Pernah, tapi saya malah makin semangat kok.  Caranya cuek saja dan tanamkan apada hati bahwak kelak orang yang meledek itu tahu kalau tulisan kita nggak jelek amat. Heheheh.
Silabus Menulis Cerpen Itu Gampang Karya Mas Ken

Berapa cws kalau ngirim karya ke media mas? Gimana sih cara nguatin karakter tokoh?
Rata-rata 9000 cws, cara nguatinnya konsisten saja dengan kebiasaan. Misal karakternya pemarah, bikin kalimat-kalimat kasar. Karakter lembut, bikin kalimat ala sinetron, karakter kocak bikin kalimat ala OVJ, simple aja, ehhehehe.

Ending yang baik itu yang seperti apa mas?
Yang membuat pembaca tak lupa dengan cerpen kita. Artinya ending itu tidak biasa. Tisak klise macam sinetron atau FTV.

Tapi kalau misalnya gini mas, kita bikin ending yang mengejutkan tapi malah melenceng dari cerita gimana tuh mas?
Berarti cerpenmu gak cocok dengan ending itu. Sesuai kelangsungan cerita saja, kalau memang bisa diakhiri dengan kejutan. Ya oke, kalau tidak bisa, bisa juga dikasih ending yang menggantung. Harus alami dan tidak memaksa, ikuti saja ceritanya. Jangan malah kesannya kita “memperkosa” cerita.
 
Cerpen Karya Mas Ken di media, masih banyak banget kalau diupload semua penuh ini blog ehehhe
Kalau judul yang menarik yang seperti apa mas?
Judul yang tidak biasa, sulit dilupakan, dan tidak puitis. Tiga pedoman ini bisa jadi pedoman membuat judul yang menarik.

Sebenarnya masih banyak pertanyaan dan jawaban Mas Ken Hanggara. Untuk selengkapnya kamu bisa cek di Grup Antologi Es Campur. Belajar dari Mas Ken, satu kalimat yang paling aku ingat adalah “Kirim, lupakan, kirim, lupakan”  begitu katanya.  Mas Ken ini orang yang pantang menyerah, salut sama perjuangannya, dan terbukti bahwa dia yang bekerja keras pada akhirnya akan sukses juga. Buat kamu yang mau kenalan secara langsung sama mas Ken bisa via facebook Ken Hanggara atau kunjungi aja blognya banyak banget cerpen bagus di sana, kamu bisa baca sekalian belajar di Ken Hanggara Blog.Buat kamu yang sedang berjuang di dunia literasi, semangat ya! Percayalah  suatu saat aka nada minimal satu karyamu yang nangkring di media maupun di media. Fighting!


Terima kasih sudah membaca, jangan lupa tinggalkan komentar, follow facebook: Endang Indri Astuti, twitter @queenlionade, join site my blog ya J

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Nila Asam Manis Pedas Ala Warung Mbak Diah Pedan

Menikmati weekend dengan makan di tempat yang rindang, sejuk dengan panorama khas pedesaan memang jadi dambaan semua orang. Seperti yang saya lakukan dengan teman-teman saya beberapa waktu yang lalu. Mencari makanan enak di kota kami, Klaten memang tidak cukup sulit. Hanya saja kadang untuk mencari lokasinya sedikit sulit, tapi untungnya sekarang ada aplikasi Opensnap jadi gak perlu repot buat cari lokasi tempat makan favorit. Hm ... Mandanginnya ampe segitunya :)

10 Menu Makanan yang Wajib Banget Kamu Cicipin Kalau Berkunjung Ke Coconuts Resto

Solo emang surganya kuliner, gak jarang kalau pas ke solo pasti aku menyempatkan waktu untuk sekadar jalan-jalan atau sekadar mencicipi wisata kuliner di kota yang memiliki julukan Spirit Of  Java.  Beberapa minggu yang lalu aku sempat ke Solo untuk mengunjungi kakakku. Selagi di Solo, maka gak afdhol kalau gak jalan-jalan atau wisata kulineran. Aku pun mengajak seorang teman untuk jalan bareng, kebetulan dia orang solo dan tahu solo banget.  Namanya Mbak Ana. Aku pun janjian dengan Mbak Ana untuk wisata kulineran bareng. Kami janjian di Hartono Mall Solo baru, karena tempat itu yang paling dekat dengan rumah kakakku. Aku pun segera bersiap dan berangkat ke Hartono Mall. Enggak butuh waktu lama. 10 menit aja nyampe, setelah parkir mobil aku pun menunggu di area VIP parking agar mbak Ana lebih mudah menemukanku.