Langsung ke konten utama

Sumpah Palapa Penulis (Dimuat di Harian Surya, 24 Februari 2016)



Ada pemandangan tak biasa ketika saya mengikuti Workshop menulis bersama FLP Solo Jum’at 12 Februari lalu. Pasalnya saya seperti peserta lomba yang tersesat diantara puluhan anak-anak SD. Ini beneran lomba cernak untuk umum bukan sih, kok pesertanya anak-anak SD? Saya yang paling besar sendiri dong.

Duh! Jawaban atas pertanyaan saya terjawab di sesi workshop. Sebenarnya memang FLP Solo mengadakan lomba cernak untuk umum, namun ternyata antusiasme anak-anak SD dan SMP sangat tinggi. Bahkan para panitia yang semula hanya memilih 3 juara untuk satu kategori, rela menambah 1 juara lagi untuk satu kategori tambahan. Rasanya tak fair  bila menandingkan naskah milik anak-anak dengan milik orang dewasa, oleh karena itulah panitia mengambil kebijakan tersebut.
 
Workshop berlangsung selama satu setengah jam dengan pembicara Opik Oman, penulis novel Cinta Dalam Diam, Kutukan Gadis Biru, Sabotase Opor dan beberapa novel lainnya. Beliau pulalah ketua Forum Lingkar Pena Solo. Uniknya Mas Opik Oman ini memilih menerbitkan sendiri novel yang ditulisnya. Bukan dengan menerbitkan di penerbit indie maupun mayor, namun dia menerbitkan novelnya dengan cara di fotokopi dan dijilid sendiri. Rata-rata satu novel dia jual sekitar sepuluh ribu rupiah.

 Mas Opik juga membagikan pengalaman-pengalaman menulisnya kepada anak-anak dan peserta workshop yang hadir. Bahkan diantara anak-anak SD dan SMP maupun SMA yang mengikuti workshop banyak diantara mereka yang sudah mempunyai proyek untuk membuat buku maupun novel. Luar biasa bukan? Bayangkan di usia sebelia mereka dikarunia bakat dan kemauan untuk belajar menulis. Bisa jadi beberapa tahun lagi mereka adalah penulis-penulis hebar Indonesia.

Di tengah-tengah workshop, ada juga acara pembacaan puisi oleh Mas Agus R dan Mas Ipul yang sempat membuat para penonton menahan napas dan merinding mendengar puisi mereka. Mas Opik Oman juga membagikan bagaimana caranya untuk menjadi seorang penulis. Salah satunya adalah dengan Sumpah Palapa seorang penulis. Sumpah palapa penulis adalah sebuah janji pada diri sendiri untuk menyelesaikan apa yang kita tulis. Selain itu Mas Opik juga memberikan pengetahuan tentang penerbit indie, penerbit mayor dan segudang tips menulis lainnya. Sambil menyelam minum air, itulah yang dirasakan para peserta lomba dan Workshop FLP Solo. Semoga nantinya ajang ini akan berkelanjutan dan mampu melahirkan bibit-bibit baru penulis Indonesia. Ayo menulis!


Baca versi onlinenya di http://surabaya.tribunnews.com/2016/02/23/ingin-jadi-penulis-hebat-ayo-sumpah-palapa-dulu 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Novel: Belahan Jiwa, Saat Dia Selalu Bersamamu, Cinta itu Telah Hadir

Jangan dibuka trailer di atas kalau gak mau kayak aku, langsung lari ke Indomaret buat ngambil novel Belahan Jiwa karya Nuniek KR ini :). Sumpah dendam banget sama yang buat trailer, maksudnya apa coba, bikin trailer yang bisa bikin nangis dari detik pertamanya di play (Pas iklannya, Plak). Tapi beneran aku sempat menitikkan air mata waktu liat trailer ini. Ciyus. Buat Bang Roll, hebat banget bisa bikin trailer keren kayak gini. Kamu utang 1 tetes air mataku, Bang. Hiks T_T

Nila Asam Manis Pedas Ala Warung Mbak Diah Pedan

Menikmati weekend dengan makan di tempat yang rindang, sejuk dengan panorama khas pedesaan memang jadi dambaan semua orang. Seperti yang saya lakukan dengan teman-teman saya beberapa waktu yang lalu. Mencari makanan enak di kota kami, Klaten memang tidak cukup sulit. Hanya saja kadang untuk mencari lokasinya sedikit sulit, tapi untungnya sekarang ada aplikasi Opensnap jadi gak perlu repot buat cari lokasi tempat makan favorit. Hm ... Mandanginnya ampe segitunya :)

10 Menu Makanan yang Wajib Banget Kamu Cicipin Kalau Berkunjung Ke Coconuts Resto

Solo emang surganya kuliner, gak jarang kalau pas ke solo pasti aku menyempatkan waktu untuk sekadar jalan-jalan atau sekadar mencicipi wisata kuliner di kota yang memiliki julukan Spirit Of  Java.  Beberapa minggu yang lalu aku sempat ke Solo untuk mengunjungi kakakku. Selagi di Solo, maka gak afdhol kalau gak jalan-jalan atau wisata kulineran. Aku pun mengajak seorang teman untuk jalan bareng, kebetulan dia orang solo dan tahu solo banget.  Namanya Mbak Ana. Aku pun janjian dengan Mbak Ana untuk wisata kulineran bareng. Kami janjian di Hartono Mall Solo baru, karena tempat itu yang paling dekat dengan rumah kakakku. Aku pun segera bersiap dan berangkat ke Hartono Mall. Enggak butuh waktu lama. 10 menit aja nyampe, setelah parkir mobil aku pun menunggu di area VIP parking agar mbak Ana lebih mudah menemukanku.