Judul buku: Kekasih
Dunia Akhiratku
Penulis: Erik Shandy
Admadinata
Penerbit: Rumah Fiksi
Penyunting Naskah: Haswin
Fatkurrohman
Cetakan pertama: Februari,
2016
ISBN: 978-602-1168-63-9
“Jalinan
cinta yang mencerahkan. Novel ini berdakwah tanpa menggurui. Memberi kita
pemahaman lebih baik tentang romansa dalam agama. Cocok untuk pembaca remaja
masa kini,” begitulah sekelumit pendapat Ken Hanggara tentang novel Eric Shandy
Admadinata yang. berjudul Kekasih Dunia Akhiratku. Novel ini bergenre romance islami,
mengangkat cerita tentang pencarian ibu dan cinta tak terduga di dalamnya.
Ringan dibaca dengan alur yang mudah dipahami serta kejutan-kejutan pada jalan
ceritanya.
Di
dunia ini tak ada yang lebih mengerikan dari murkanya seorang ibu. Jika ibu sudah marah, maka
seolah lenyap seluruh kebahagiaan yang Tuhan titipkan kepada kita. Hari-hari
menjadi gelap seperti mendung yang sengaja datang menutupi sinar matahari dan
menggantinya dengan hujan badai yang datang tiba-tiba.
Kehidupan Valentio Rosi sangat
sempurna, terlahir sebagai lelaki tampan yang diadopsi keluarga kaya tentunya
membuat hidupnya tak pernah kekurangan. Terlebih kedua orang tuanya sangat
menyayangi dan memanjakannya. Tetapi justru sifat kedua orangtua yang sangat
memanjakannya membuat Valen menjadi hidup seenaknya dan terjebak dalam dunia
hitam. Semenjak kuliah, hidup Valen menjadi tidak jelas, suka mabuk-mabukan,
berbeda dengan Valen yang penurut, Valen berubah menjadi sosok pembangkang.
Ketika Valen memperkenalkan Elsi ,
kekasihnya kepada sang ibu dan ayah, orang tuanya merasa Elsi bukanlah gadis
yang tepat untuk anaknya. Namun Valen berusahan untuk meyakinkan ayah, terutama
ibunya. Mereka menyetujui Valen menjalin kekasih dengan Elsi, tapi ibunya
meminta untuk menyelidiki bebet , bibit, bobot seorang Elsi untuk menjadi
menantunya. Haryati, sang Bunda mendapati fakta mengejutkan tentang Elsi yang
suka clubbing dan sering
mabuk-mabukan. Dia tak setuju jika Valen bertunangan dengan Elsi, apalagi menikah
dengannya. Namun niatan Valen untuk bertunangan dengan Elsi tak terbantahkan,
jadi terpaksa kedua orang tuanya menurutinya.
Kepergian sang ayah membuat Valen
berubah sikap terhadap Bunda. Kekecewaan Haryati, sang Bunda setelah Valen
memaksa untuk bertunangan bertambah
ketika mendapati Valen mabuk-mabukan di kontrakannya. Bundanya pergi
meninggalkan Valen setelah mengungkapkan kekecewaannya. Valen merasakan
kekosongan setelah kepergian Bunda. Valen menyesal telah menyakiti Bunda yang
sangat menyayanginya walau bukan anak kandung.
Kehilangan memang selalu menyadarkan
arti kehadiran. Valen yang kehilangan sang bunda memutuskan untuk mencarinya
bersama Alif. Dia terpaksa mengambil cuti panjang, padahal kuliahnya sudah
mendekati skripsi. Beban pencarian Valen bertambah karena jika dalam enam bulan
Valen tak menemukan sang bunda, maka Elsi mengancam membatalkan pernikahan.
Pencarian panjang nan melelahkan
dilalui Valen. Tak mudah menemukan sang Bunda yang tak jelas di mana
keberadaannya. Pertemuannya dengan Tia dan Tyas, kedua kakak beradik
menuntunnya pada sebuah cerita. Tya dan Tyas tak pernah mempunyai agama.
Erik Shandy Admadinata mampu meracik
novel ini dengan alur maju mundur, sehingga tidak membosankan membacanya. Dia
mampu mengelola emosi pembaca dan rasa penasarannya terhadap takdir Valen,
Bunda, Elsi, juga Tia dan Tyas. Novel ini hadir dengan kejutan-kejutan tak
terduga dan juga ending yang tak pernah disangka. Memberikan pelajaran tentang
cinta sejati dan juga arti sebuah kehilangan.
Belajar memahami seorang ibu, ibu
adalah seorang perempuan yang harus kita jaga perasaannya. Menyakitinya sama
artinya kita berbuat dosa besar. Penulis mampu memberikan pelajaran kepada
pembaca, bahwasanya terkadang tanpa sadar kita menyia-nyiakan perhatian seorang
ibu dan ketika sudah kehilangan kita baru mencari keberadaan kasih sayang ibu
yang selama ini dirindukan. Sayangilah ibu, melebihi engkau menyayangi dirimu
sendiri, sebab di bawah telapak kakinya itulah surga itu terletak.
Komentar